Pada hari selasa tanggal 24 Juli 2012, Satgas yonif 408/Suhbrastha menerima pengarahan dan pembekalan dari Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI M. Erwin Syafitri. Dalam pengarahan tersebut Pangdam XVII/Cendrawasih
Pada awal amanatnya Pangdam katakan, selaku Panglima Kodam
XVII/Cenderawasih dan pribadi, mengucapkan Selamat datang kepada
seluruh anggota satgas di bumi cenderawasih. Perlu diketahui bersama
bahwa wilayah perbatasan RI-PNG memiliki panjang + 780 kilometer,
memanjang dari Skouw di sebelah utara, membujur ke selatan sampai muara
sungai Bensbach, dan hanya ditandai dengan 52 buah patok batas atau
Monument Meridian serta dengan kondisi medan yang pada umumnya berupa
hutan belantara, pegunungan dan sungai-sungai sehingga sangat sulit
untuk ditempuh melalui jalan darat. Wilayah perbatasan tersebut
memiliki kerawanan yang cukup tinggi, karena sering digunakannya
sebagai daerah penyelaman, base camp dan basis operasi oleh gerombolan
pengacau keamanan untuk melakukan penyerangan terhadap pos-pos
TNI/Polri. Selain itu, sering juga digunakan sebagai pelintas batas
Tradisional oleh masyarakat setempat, yang memang mereka masih memiliki
hubungan kekerabatan secara adat. Namun tidak menutup kemungkinan juga
dimanfaatkan oleh Clandestine untuk melancarkan aksi provokasi dan
pengaruh negatif terhadap masyarakat setempat. Untuk mengantisipasi
berbagai kerawanan tersebut, maka harus tetap waspada, lakukan
patroli-patroli keamanan maupun patroli pemeriksaan patok batas secara
intensif dan lakukan pembinaan kepada masyarakat di sekitar perbatasan,
untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Selain itu, juga
jangan takut pada Hukum dan Ham, karena Hukum dan Ham bukan untuk
ditakuti tetapi untuk ditaati. Apabila selama pelaksanaan tugas kita
dapat mentaati hukum dan peraturan yang berlaku maka tidak ada yang
perlu dikhawatirkan akan terjadinya pelanggaran.
Lebih lanjut Pangdam mengingatkan, bahwa di Papua terdapat beberapa
satuan penugasan lain, baik dari TNI maupun Polri. Dengan demikian agar
setiap prajurit menjalin hubungan yang baik dengan satuan lain, hindari
kesalah pahaman dan jangan mudah terprovokasi dan melakukan
tindakan-tindakan di luar prosedur. Apabila menemukan permasalahan,
segera lapor kepada pimpinan pada kesempatan pertama, sehingga dapat
diambil tindakan secara cepat dan tepat. Jangan melakukan tindakan
sendiri-sendiri karena dapat berakibat fatal. Hal lain yang tidak kalah
pentingnya untuk diwaspadai, adalah terhadap penyebaran penyakit di
wilayah Papua, yang sampai saat ini masih menjadi ancaman yang serius
yaitu, Virus HIV/Aids dan penyakit malaria. Untuk itu, harus mampu
menghindarinya dengan cara pengendalian diri, melakukan cara hidup
sehat dan selalu taat terhadap norma-norma agama. Terhadap hal ini,
saya percaya para prajurit sudah menerima dan paham atas informasi
tentang penyakit tersebut, termasuk cara pencegahannya selama di home
base.
Turut hadir pada upacara tersebut, Kapolda Papua, Danrem 172/PWY,
Danrindam XVII/Cenderawasih, Asrendam dan pejabat Kodam lainnya serta
Kapolres Jayapura dan Keerom, unsur Muspida Kabupaten Keerom, Tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda, insan pers serta
para undangan.